AYOTASIK.COM – Dampak kemarau panjang dirasakan oleh warga Desa Lengkongjaya Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Sumur-sumur air warga mulai mengering membuat warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, makan dan minum.
Kebutuhan air bersih untuk makan dan minum, mereka penuhi dengan membeli air kemasan seharga Rp 5.000 per galon. Sedangkan untuk kebutuhan mandi dan mencuci, warga terpaksa memanfaatkan sumber air yang berada di sungai Ciwulan berjarak 300 meter dari pemukiman warga.
"Sudah ada tiga minggu, terpaksa tiap mandi sama nyici kesini, kalau untuk makan minum airnya harus beli,” ucap Anisah salah satu warga, Jumat 15 September 2023.
Baca Juga: Warga Tanjungjaya Gembira, Dapat Pasokan Air Bersih Ditengah Kekeringan
Setiap pagi dan sore, sungai Ciwulan selalu dipenuhi warga untuk mendi dan mencuci. Bahkan, anak-anak pun mandi di aliran sungai yang belum tentu terjamin kebersihannya.
“Ya terpaksa pak, anak-anak mandi disini. Kalau mandi pake air kemasan, pengeluaran jadi bertambah,” tambah Anisah.
Kepala desa Lengkongjaya Dani Rusbandi mengakui, diwilayahnya, air bersih sudah menjadi barang langka dan berharga saat musim kemarau seperti saat ini. Sumur warga sebagai sumber air bersih sudah mulai mengering.
“Warga terpaksa memanfaatkan sumber air yang tersisa, yaitu di sungai Ciwulan untuk mandi dan cuci pakaian,” ucap Dani.
Baca Juga: Bantu Warga Saat Kemarau, Batalyon D Satbrimob Polda Jabar Distribusikan 100 ribu Liter Air bersih
Pemerintah Desa, lanjut Dani, akan berupaya meminta bantuan suplai air bersih kepada pemerintah daerah. Hal ini untuk membantu kebutuhan air bersih warga untuk kebutuhan makan dan minum. Karena selama ini, warga harus mengeluarkan biaya tambahan membeli air.
“Ya kami dorong untuk meminta bantuan suplai air bersih ke pemerintah. Kasian kalau tiap hari warga harus beli air untuk makan dan minum,” pungkas Dani.