SINGAPARNA, AYOTASIK.COM – Sebagai langkah antisipasi bahan berbahaya pada makanan takjil, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya dan Loka POM melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan takjil di Alun-alun Singaparna. Sedikitnya, 16 sampel makanan diperiksa.
Sub Koordinator Pengawasan Usaha Makanan dan Minuman, Bidang Pengawasan Pasyankes, Pengawasan Pelayanan Kesehatan dan Tempat Usaha Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya, Yusuf Rifai Romli menjelaskan, sampel makanan yang diperiksa diantaranya kue pukis coklat, pukis ijo, usus goreng, es campur bakso goreng, bakso ikan, somay, otak-otak, tahu coklat, tahu putih, agar-aga, cincau, cireng ayam dan cireng bakso.
Pemeriksaan dilakukan, terhadap sampel makanan atau takjil yang populer di masyarakat dan yang dijajakan oleh pedagang. Parameter yang diuji, lanjut Yusuf, meliputi bahan kimia seperti boraks, formalin, rhodamin B dan methanyl yellow. Dari hasil pemeriksaan, seluruh sampel yang diperiksa hasilnya negatif dari cemaran bahan berbahaya tersebut.
Baca Juga: Dinkes Kabupaten Tasikmalaya Imbau Warga Pintar Memilih Jajanan Berbuka Puasa
“Kami bersama Loka POM Tasik secara mobile melakukan pemeriksaan makanan atau jajanan takjil di tingkat daerah," terang Yusuf.
Yusuf menambahkan, jika dalam pemeriksaan dilapangan ditemukan makanan mengandung bahan yang membahayakan, pihaknya akan menarik makanan dan mengimbau pedagang untuk tidak menjual. Karena jika dikonsumsi dalam waktu jangka panjang dampak negatif bagi kesehatan.
“Pemeriksaan sampel sekitar satu jam hasilnya sudah ada dan selesai. Ketika hasilnya positif mengandung bahan kimia, pedagang dibina dan diberikan penyuluhan," tambah Yusuf.
Baca Juga: Seger Banget! Inilah Resep Puding Susu Buah Kekinian, Hidangan Istimewa Buka Puasa
Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Pelayanan Kesehatan dan Tempat Usaha Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Reti Zia Dewi Kurnia menambahkan, selain melakukan kordinasi dengan Loka POM melakukan pemeriksaa dilapangan, pihaknya juga melakukan sosialisasi pada Industri Rumah Tangga (IRT) dan masyarakat umum terkait makanan sehat.
"Kami pun meminta masyarakat untuk tidak mengkonsumsi jajanan yang berbahaya, karena dikhawatirkan bakal menimbulkan penyakit jika dikonsumsi secara terus menerus," tambah Reti.