AYOTASIK.COM – Sejumlah orang tua siswa SDN Citatah Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya mengeluhkan banyaknya dugaan pungli dari pihak sekolah tahun ajaran 2022/2023. Besaran uang hingga poin-poin peruntukan dari pihak sekolah pun berbeda antara kelas 1 hingga kelas 6.
Dari data yang diperoleh Ayotasik.com, ada beberapa poin yang dipinta biaya kepada orang tua dari pihak sekolah untuk kelas 6. Diantaranya, besaran buku pendamping dan buku tabungan senilai Rp 174.000, cor halaman sekolah Rp. 100.000, Outing Class Rp 250.000, Samen Rp 120.000, Ujian Sekolah Rp 15.000, Ujian Praktek Rp 63.000, Ijasah Rp 106.000 dan Inagurasi/Samir senilai Rp 55.000.
“Ada lembaran kertasnya pak, bingung saya harus bayar bagaimana. Banyak yang harus dibayar,” ucap salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga: Disdikbud Kabupaten Tasik Optimalkan DAU dan DAK Untuk Perbaiki Sekolah Rusak
Sedangkan untuk pembiayaan dan rincian pembiayaan yang dipinta oleh pihak sekolah kepada orang tua siswa kelas 1 hingga 5 berbeda dengan kelas 6. Diantaranya Cor halaman sekolah Rp. 200.000, Buku pendamping 1 senilai Rp 70.000, Buku pendamping 2 senilai Rp 70.000, kenaikan kelas Rp. 120.000 dan NISN senilai Rp. 10.000.
“Tapi berdasarkan hasil musyawarah, yang harus dibayar itu buku pendamping, samen atau kenaikan kelas sama NISN,” ucap orang tua siswa lainnya.
Bahkan, sejumlah orang tua pun berniat memindahkan sekolah anaknya ke sekolah Madrasah Ibtidaiyah dan SD yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka, jika pungutan tersebut terus dijalankan.
Baca Juga: Pemkab Tasik Bertekad Bereskan Sekolah Rusak di Tahun 2023
Menanggapi keluhan orang tua itu, Kepala Sekolah SDN Citatah Ety Setyawati saat dimintai konfirmasi terkesan menghindar dan memilih meninggalkan sekolah. Penjelasan terkait adanya dugaan pungli itu pun didapatkan dari Pembina Komite Sekolah SDN Citatah Asep Firsah.
Asep pun membantah jika di sekolah SDN Citatah ada pungli. Poin dan besaran yang muncul, adalah hasil kesepakatan antara orang tua dengan komite dan pihak sekolah.
“Tidak ada permasalahan, bukan masalah sebenarnna mah. Itu bukan pungli tapi kesepakatan orang tua dengan komite,” ucap Asep Firsah.
