AYOTASIK.COM – Sejumlah warga mengeluhkan kondisi Taman Alun-Alun Singaparna Kabupaten Tasikmalaya yang dipenuhi dengan Pedagang Kaki Lima (PKL). Hampir di setiap sudut taman, PKL menjajakan dagangannya mulai dari makanan, pakaian hingga permainan anak.
Iwan (40) warga Singaparna menuturkan, kondisi Taman Alun-Alun Singaparna sangat jauh dari keinginan warga. Sebagai area bermain dan area terbuka hijau, idealnya taman Alun-Alun Singaparna bebas dari PKL.
“Ini mah udah we penuh sama PKL, jadi keliatannya Sareukseuk kalau ceuk sunda mah. Padahal kondisi tamannya mah sudah bagus,” ucap Iwan.
Baca Juga: Pedagang Kaki Lima Bertahan di Taman Alun-alun Singaparna, Ini Alasannya
Banyaknya PKL yang mengkal di Taman Alun-Alun Singaparna ini pun membuat kondisi kebersihan kurang terjaga. Banyak sampah diberbagai tempat, mulai dari area jogging track hingga saluran air atau drainase.
“Jadi banyak sampah. Apalagi dalam taman minim tempat membuang sampah. Hayu atuh urang jaga ku sadayana,” tambah Iwan.
Senada dengan Iwan, Arista warga lainnya mengatakan, Taman Alun-Alun Singaparna menjadi tujuan wisata murah warga. Namun, saat ini kondisinya sudah sangat penuh oleh PKL. Mulai dari area luar hingga area dalam taman.
“Dari mulai depan sampai dalam sekarang penuh PKL. Kalau bisa ditata pastina akan lebih indah,” ucap Arista.
Baca Juga: Taman Alun-alun Singaparna Dipadati PKL, Ini kata Anggota DPRD
Sementara itu, Kurnia salah satu PKL beralasan, ia berdagang makanan di Taman Alun-Alun Singaparna karena belum adanya tempat berjualan yang ramai. Ia pun mengaku sempat bingung untuk memenuhi kebutuhan keluarga, disaat harus keluar dari lokasi taman.
“Ya kita mah cari nafkah pak. Pemerintah juga belum memberikan tempat yang ramai seramai di taman. Ya gimana bukan kita bandel, tapi ini kebutuhan buat kami mah pak,” ujar Kurnia.
Sejauh ini, lanjut Kurnia, tidak ada petugas Satpol PP yang menegur atau bahkan melarangnya berjualan di Taman Alun-Alun Singaparna. Larangan, sempat diterapkan saat awal selesai pembangunan ulang area taman.
“Selama ini mah tidak ada pak, kalau dulu mah awal awal beres diperbaiki iya ada larangan jualan buat PKL,” pungkas Kurnia.