CIHIDEUNG, AYOTASIK.COM - Proyek pedestrian di Jalan HZ Mustofa dan Cihideung Kota Tasikmalaya sudah rampung dan mendapatkan respon positif dari masyarakat. Dengan proyek itu, ke dua jalan yang dinilai sebagai pusat ekonomi Kota Tasikmalaya itu pun tampak berbeda.
Namun dilapangan, wajah baru jalan HZ Mustofa dan Cihideung itu, menyimpan persoalan terkait dengan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang belum selesai sesuai janji Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya.
"Kami merasa digantung nasib kami. Waktu itu kami sudah bahagia ada stan PKL bagus banget buat diisi oleh kami. Eh, sehari sudah dibongkar lagi dan sampai sekarang sudah tidak ada lagi di Jalan HZ Mustofa," jelas Nining (52), salah seorang PKL di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Dewan Pers: UU KUHP Mengancam Kemerdekaan Pers dan Demokrasi
Hal sama diungkapkan Ketua PKL pedestrian Cihideung, Adang Sutiawan. Ia mengaku nasib para pedagang seolah digantung meski pihaknya sudah menagih janji Wali Kota Tasikmalaya sebelumnya yang menjanjikan PKL akan kembali lagi ke kawasan pedestrian.
Namun, sampai sekarang keputusan penataan para pedagang oleh pemerintah masih menggantung dan tak memperhatikan nasib para pedagang selama ini.
"Kita sempat berjualan seperti biasa di Jalan Cihideung, tapi belum ada penataan yang pasti dan dilarang lagi berjualan. Kami sudah berbicara dengan Pak Asda sebagai ketua tim koordinator proyek pedestrian. tapi katanya akan dirapatkan. Kalau jumlah sudah sesuai ada 304 PKL. Itu sudah sesuai dengan (dinas) Indag," terang Adang.
Baca Juga: BI Tasikmalaya Ajak IRT Penuhi Kebutuhan Pangan Mandiri
Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi mengatakan, pihaknya selama ini masih menunggu hasil kajian estetika dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) terkait penempatan para PKL.