BOJONGGAMBIR, AYOTASIK.COM - Siswa kelas 3 SDN Puncakbaros yang berada di Kedusunan Sukawening Desa/Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya sejak 6 bulan terakhir ini terpaksa belajar berdesakan di sebuah ruangan sempit berukuran 3x3 meter.
Ruangan yang semula berfungsi sebagai gudang sekolah ini terpaksa dipakai ruang belajar karena ruang kelas yang mereka tempati sudah lapuk dan dikhawatirkan ambruk yang akhirnya mengancam keselamatan para siswa.
Selain ruangan kelas 3, kerusakan pun dialami ruangan kelas kelas 4, kelas 5 dan kelas 6. Ketiga ruang kelas tersebut masih dipaksakan untuk dipergunakan, karena pihak sekolah tidak mempunyai ruangan kelas lain yang bisa dipakai.
Baca Juga: 8 Kecamatan Paling Luas dan Paling Sempit di Kabupaten Tasikmalaya, Ini Daftarnya
"Guna menghindari bahaya, kami bersama komite dan orang tua siswa sepakat memindahkan kegiatan belajar mengajar para siswa kelas 3 ini ke ruangan gudang. Meski kondisi bangunannya juga sama memprihatinkan, sempit dan juga mulai rusak," papar Kepala SDN Puncakbaros, Wati Rahmawati.
Ditambahkan Wati, sudah hampir 6 bulan bangunan gudang berukuran 3x3 meter tersebut ditempati untuk Kegiatan belajar Mengajar (KBM ). Setiap hari para siswa terpaksa harus rela belajar berdesakan satu sama lain di ruangan tersebut.
Terkait kerusakan bangunan tersebur, pihaknya mengajukan perbaikan melalui Dinas Pendikan Kabupaten Tasikmalaya. Akan tapi pihaknya hingga kini belum mendapatkan kepastian kapan sekolahnya mendapatkan perbaikan.
Baca Juga: Yuk Lengkapi Usaha Dengan PIRT, Ini Manfaatnya
"Katanya tahun ini akan dibangun, tapi kapan waktunya belum ada kepastian. Semoga benar, jika ruangan kelas yang rusak segera diperbaiki," ujar Wati.
Sementara itu, Komite SDN Puncakbaros Dudung mengatakan, bangunan SDN Puncakbaros dibangun sekiatar tahun 1975. Sehingga sudah sangat wajar banyak material bangunan sekolah yang sudah rusak.
"Kami berharap kerusakan kelas saat ini segera diperbaiki, sehingga para siswa bisa belajar di tempat yang lebih layak. Selain itu, kami pun membutuhkan bangunan toilet umum," ujar Dudung.