INDIHIANG, AYOTASIK.COM - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya terus berupaya menekan angka stunting sesuai dengan target nasional yakni dibawah 22 persen. Saat ini, angka stunting di Kota Tasikmalaya masih berada di 22,4 Persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan intervensi terhadap anak yang mengalami stunting dan mencegah terjadinya kasus stunting baru.
Langkah itu, diantaranya melalui pemberian vitamin Fe pada remaja, nutrisi dan vitamin pada pasangan pra nikah, termasuk pemeriksaan kesehatan jelang pernikahan.
Baca Juga: Ini Langkah Pemkab Tasikmalaya Cegah Stunting
"Angka stunting di kita tinggal 22,4 persen, target nasional kita itu harus di bawah 22 persen," kata Uus kepada wartawan belum lama ini.
Uus menambahkan, ada beberapa permasalahan munculnya kasus stunting atau gizi buruk. Masalah paling dominan disebabkan karena asupan gizi yang kurang baik setelah lahir maupun pada masa kehamilan, juga masa individu yang mau menuju pernikahan.
"Intinya pada kesadaran menjaga pola hidup sehat, terutama dalam mengkonsumsi makanan bergizi ini harus kita tingkatkan lagi," tambah Uus.
Baca Juga: Miras Oplosan Kembali Renggut Korban Jiwa, Satu Mahasiswa Ditetapkan Tersangka
Sementara itu, Pj Wali Kota Cheka Virgowansyah mengatakan, Pemkot Tasikmalaya sedang melakukan pendataan anak alami stunting. Selain itu, ada juga program orang tua asuh bagi anak mengalami stunting.
Pihaknya, kata Cheka, akan terus berupaya menekan angka stunting hingga dibawa 22 persen pada tahun ini. Hal itu bukan tidak mungkin, karena sebelumnya angka stunting semula 28,9 persen turun menjadi 22,4 persen.
“Atau turun 6,5 persen. Perjalanan kita masih panjang untuk berupaya menekan angka stunting. Kami juga berterimakasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah berperan aktif dalam menurunkan stunting di Kota Tasik," ucap Cheka.
