Warga Adat Kampung Naga Biasa Hidup Sederhana, Pandemi Covid-19 Tidak Jadi Masalah

- Selasa, 11 Agustus 2020 | 16:16 WIB
Enak (80) warga kampung adat naga sedang mengerjakan kerajinan pengki atau tengkor yang nantinya dijual kepada pengepul. (ayotasik/Irpan Wahab Muslim)
Enak (80) warga kampung adat naga sedang mengerjakan kerajinan pengki atau tengkor yang nantinya dijual kepada pengepul. (ayotasik/Irpan Wahab Muslim)

SALAWU, AYOTASIK.COM -- Pandemi Covid-19 yang melumpuhkan sektor pariwisata Kampung Naga Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya tidak berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat adat kampung Naga. Meskipun memukul sektor pariwisata, namun warga adat kampung naga tetap bisa hidup dengan damai dan tenang.

Juru pelihara Kampung Naga Ucu Suherlin menuturkan, di kampung adat naga setidaknya ada 101 Kepala Keluarga. Selama pandemi Covid-19, mereka tidak kesusahan dalam mengisi dan memenuhi kebutuhan hidup. Hal itu karena setiap kepala keluarga, mempunyai cadangan pangan sendiri.

"Warga kampung naga itu berdaulat secara pengan. Disaat terjadi pandemi Corona itu tifak kesulitan karena cadangan pangan aman," ucap Ucu, Selasa (11/8/2020).

Di kampung Naga, lanjut Ucu, sudah menjadi adat dan kebiasaan jika dalam menjalani kehidupan sehari-hari diterapkan pola kesederhanaan. Artinya, hidup seadanya dan tidak banyak menuntut hal-hal kemewahan.

"Untuk kebutuhan primer seperti makan mereka aman, karena kesederhanaan. Kehidupan hanya mengandalkan bertani dan membuat kerajinan, " kata Ucu.

Enah (80) warga kampung adat Naga mengakui, selama pandemi Corona kampung naga yang mempunyai luas 1,5, hektare sepi dari aktivitas kunjungan. Namun hal itu tidak berdampak besar bagi kehidupan warga di dalamnya.

Warga tetap beraktivitas bertani maupun membuat kerajinan dalam pola hidup sederhana. Hal itu lantaran, dalam menjalani kehidupan mereka selalu berpegang teguh pada ajaran leluhur.

"Saaya-aya we jang kanggo tuang mah. Teu ays rencang nya daun sampeu sareng sambel we da tos biasa kitu, " ucap Enah.

Enah yang sehari-hari mengisi kegiatan dengan bertani dan membuat kerajinan pengki atau tengkor menambahkan, virus corona hanya melumpuhkan aktivitas kunjungan tidak menggerus kehidupan masyarakat adat.

"Pedah waktos corona mah sepi, sepi we teu aya hiji-hiji acan anu sumping. Tapi da ema sareng anu sanesna tetap we tiasa tuang, tiasa ngajalanana hirup," ujar Enah.


 

Editor: Andres Fatubun

Tags

Terkini

Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari Ini, Berawan

Selasa, 30 Mei 2023 | 03:00 WIB

Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari Ini, Berawan

Senin, 29 Mei 2023 | 03:00 WIB
X